Jumat, 27 Januari 2012

PNS Lulusan STAN punya Tantangan yang Tinggi

Lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dibuat stress oleh pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Dalam acara wisuda mahasiswa STAN, Sri Mulyani menyampaikan berbagai tuntutan dan tantangan yang sangat tinggi.
Sri Mulyani menegaskan banyak hal yang harus dipegang lulusan STAN dalam memulai masa kerjanya sebagai Pegawai Negeri Sipil dalam instansi Departemen Keuangan dan non Departemen Keuangan.

Ia menceritakan tantangan sebagai pegawai publik tidak mudah. Menjaga kepercayaan masyarakat merupakan salah satu tugas pegawai publik yang sangat berat karena masyarakat saat ini belum percaya penuh terhadap instansi publik. Para pegawai publik inilah yang bertugas mengembalikan kepercayaan masyarakat dengan bekerja secara amanah dan dapat dipercaya.
“Anda memasuki suatu arena, di mana masyarakat belum merasa percaya penuh terhadap instansi publik. Oleh karena itu, Anda harus bekerja ekstra keras, ektra hati-hati, tidak kompromi sedikit pun pada nilai-nilai yang tidak sesuai,” ujar Ani pada acara Wisuda STAN di JCC, Selasa (10/11/2009).

Para lulusan STAN ini juga diingatkan Ani mengenai status laporan keuangan negara yang masih disclaimer. Ani berharap dengan adanya para pegewai baru dari STAN ini mampu menjadikan laporan keuangan negara tahun 2011 bisa mencapai status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Para lulusan STAN ini diharapkan bisa belajar dari negara-negara lain yang telah mengelola laporan keuangannya dengan baik.
“Memang ada konsekuensi. Kau yang memulai kau yang mengakhiri. Kita harus megikuti standard negara-negara lain yang telah lebih baik dari sisi tata kelola. Laporan keuangan pada 2011 sudah tidak lagi disclaimer tapi WTP. Saya berharap Anda WTP dari hari ini sampai pensiun. Saya berharap Anda punya misi untuk memperbaiki tata kelola dalam laporan keuangan yang baik,” harapnya.

Sri Mulyani juga mengingatkan kepada 1200 lulusan STAN ini, di instansi Departemen Keuangan nanti mereka akan bertemu dengan 1200 lulusan universitas lain yang tidak kalah baik dengan mereka. Oleh karena itu, Sri Mulyani berharap dari investasi negara yang ditanam untuk sekolah negara ini, pemerintah memperoleh lulusan-lulusan yang bisa bersaing dan menjadi motor penggerak dalam instansi Departemen Keuangan.
“Peringatan tambahan, jadi bikin stress ya… 1200 lulusan STAN yang akan masuk ke Departemen Keuangan akan bersaing dengan 1200 dari lulusan lain. Anda akan melihat di atas langit ada langit. Saya berharap Anda bisa sama baiknya dengan lulusan terbaik di universitas lain. Saya tidak rela kalau investasi untuk STAN tidak menghasilkan lulusan terbaik,” tegasnya.

Nilai UN Bisa Dijadikan Syarat Untuk Seleksi PTN

     Tahun 2012 hasil ujian nasional (UN) bisa diintegrasikan untuk masuk perguruan tinggi negeri (PTN). Terlebih, hal tersebut sudah menjadi kesepakatan bersama. Hal itu diungkapkan peneliti pendidikan dari Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), Drs. Safari, M., P.A.U. kepada wartawan di sela-sela lokakarya pendidikan Kota Bandung di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 9, Jln. Soekarno-Hatta Bandung, Rabu (28/9).
 “Namun pasti atau tidaknya adalah kebijakan pemerintah, saya tidak bisa memastikan,” ungkap Safari.
Dikatakan, keinginan diintegrasikan nilai UN ke PT ini, karena nilai UN-nya sama (standar). Sementara perguruan tinggi negeri hasil ujiannya belum standar. “Inilah yang menjadi dasar, kami menginginkan nilai UN bisa menjadi syarat masuk ke PTN,” tandasnya.
     Menurutnya, secara pelaksanaan, UN sudah berjalan lancar dan sempurna. Yang perlu disempurnakan, adalah masalah teknisnya saja, terutama untuk masuk ke PTN.
“PTN harus menerima, karena wacana ini sudah dibicarakan dan disetujui semua pihak,” tambahnya.
Menurutnya, dari hasil penelitian, pelaksanaan UN di Indonesia dicemburui negara lain, terutama dari sisi teknis pelaksanaan. Selain itu, standar nilai UN pun sama, yakni 5,5 sekalipun standar nilai UN masih terbilang kecil.
“Di negara lain, seperti Malaysia dan Singapura standar nilai ujian minimal 7,” tandasnya.
     Safari menyebutkan, UN untuk mengukur kemampuan siswa yang dilaksanakan secara nasional. Sementara materi yang diujikan adalah minimal pelajaran yang telah diajarkan di sekolah.
“Tidak mungkin materi yang diujikan adalah pelajaran yang tidak diajarkan di sekolah,” katanya.
 Adanya yang kontra mengenai UN ini, karena materi yang di UN tidak sesuai dengan yang diajarkan. Safari mengatakan, harusnya sekolah introspeksi, karena para gurunya mengajar tak benar.
     Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Prof. Dr. Wahyudin Zarkasyi menyebutkan, diintegrasikannya hasil UN untuk masuk PTN memang sudah dibicarakan dan akan diujicobakan pada tahun 2012 mendatang. Namun, memang ada beberapa teknis pelaksanaan yang harus disempurnakan.
“Khusus mekanisme pelaksanaan UN yang diintegrasikan masuk ke PTN,” tambahnya.
Wahyudin mengaku sangat mendukung hasil UN bisa dijadikan prasayarat untuk masuk PTN. “Namun ada beberapa yang harus disempurnakan,” tandasnya.
     Sementara Ketua Dewan Pendidikan Kota Bandung, Kusmeni Hartadji menilai, pemeritah belum siap mengintegrasikan hasil UN untuk menjadi prasyarat masuk ke PTN. Selain sistem pelaksanaan yang belum sempurna, masih terjadi ketidakjujuran di antara para siswa maupun pengawas dalam pelaksanaan UN.

KISI KISI UNAS SMA 2011 - 2012

buat teman teman yang saat ini duduk di kelas 3 SMA :)
unas bentar lagi loh udah pada siap belum yaa?
oia aku mau share mengenai kisi kisi unas 2011 - 2012 nih
silahkan download aja

untuk kisi kisi SMA IPA :
http://www.ziddu.com/download/18401721/kisikisiunassma.pdf.html

untuk kisi kisi mulai dari sd sampai SMA
http://www.mediafire.com/?r0nsbbrjxp5da11

semoga berguna untuk kita semua yaa :)